Gambar Sampul Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Pendidikan Sejak Dini
Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Pendidikan Sejak Dini
GunawanBudiSantoso

24/08/2021 13:00:12

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

69

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Perhatikan gambar berikut ini!

Semua anak pasti mendapat pendidikan, baik formal maupun informal.

Sejak masih bayi anak-anak dididik sendiri oleh orang tuanya. Dari mulai belajar

makan, minum, berjalan, dan berbicara orang tua mengajari sedikit demi sedikit,

setahap demi setahap. Sampai akhirnya sang anak siap menerima pendidikan

secara formal di sekolah.

Anda tentu juga mengalami tahap-tahap pendidikan tersebut. Anda tentu

merasakan banyak manfaat karena didikan orang tua sejak bayi.

Dokumen Penerbit

VI

Pendidikan Sejak Dini

70

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

Salah satu tugas orang tua yaitu mendidik anak agar mandiri. Mendidik

anak agar mandiri bukanlah pekerjaan yang mudah. Bagaimana cara mendidik

anak agar mandiri?

Simaklah dengan saksama wawancara berikut ini!

Bagaimana cara merangkum isi wawancara dengan baik? Coba ungkapkan

jawaban Anda!

A.

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas 4–5 orang!

2.

Dengarkan kembali wawancara tentang mendidik anak agar mandiri!

3.

Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok pembicaraan dalam

wawancara!

4.

Diskusikan pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut!

5.

Buatlah rangkuman dari pokok-pokok pembicaraan yang telah Anda

catat!

B.

Tunjuklah salah satu anggota kelompok untuk menyampaikan isi rangkuman

wawancara tersebut kepada kelompok lain!

Tugas Rumah

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Simaklah acara wawancara di televisi atau radio!

2.

Catatlah pokok-pokok pembicaraan dari pembicaraan tersebut!

3.

Rangkumlah pokok-pokok pembicaraan tersebut menjadi kesimpulan

wawancara!

4.

Serahkan hasilnya kepada guru Anda!

Drama adalah suatu bentuk cerita yang berisi konflik sikap dan sifat manusia

yang disajikan dalam bentuk dialog. Biasanya naskah drama dibuat untuk

diperankan.

8

Teks Mendengarkan (halaman 180)

Anda akan merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.

Merangkum Isi Wawancara

Memerankan Drama

Anda akan menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai

dengan watak tokoh. Kemudian, Anda akan mengekspresikan perilaku dan

dialog tokoh protagonis dan antagonis.

71

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Langkah-Langkah Memerankan Naskah Drama

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memerankan naskah

drama.

1.

Setiap kata harus diucapkan atau dilafalkan dengan jelas.

2.

Kata-kata dalam dialog drama harus diberi tekanan keras atau lembut.

Kata-kata yang diucapkan dengan tekanan keras atau lembut adalah

kata-kata yang dianggap penting daripada kata-kata lain.

3.

Tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata dalam kalimat atau

intonasi yang digunakan harus tepat.

4.

Tekanan cepat lambatnya pengucapan suatu kata dalam kalimat

(tekanan tempo).

5.

Menunjukkan gerakan tubuh (gerak-gerik) dan ekspresi wajah (mimik)

yang sesuai dengan karakter atau watak tokoh yang diperankan.

Melalui mimik dan gerak tubuh pemain yang juga harus dapat

menunjukkan perasaan yang sedang dialami tokoh yang diperankan.

Misalnya kegembiraan, kejengkelan, kejemuan, dan kesedihan.

6.

Watak tokoh dalam drama terlihat dalam percakapan antartokoh.

Dalam percakapan itu tergambar sifat dan tingkah laku setiap tokoh.

Dari kata-kata dan gerak-geriknya tergambar watak jahat, baik hati,

pemarah, pendendam, jujur, sabar, atau yang lainnya.

Jika akan memerankan drama, Anda harus menjiwai watak tokoh. Lakukan

hal-hal berikut agar Anda dapat menjiwai watak tokoh dengan baik.

1.

Membaca naskah drama, khususnya pada tokoh yang akan diperankan

secara berulang-ulang.

2.

Mengamati orang-orang yang memiliki watak yang mirip dengan

tokoh yang hendak diperankan.

3.

Jika tidak ada, pemain dapat melihat foto-foto, cerita, sejarah, atau

sumber lain yang dapat mendukung karakter tokoh.

4.

Berlatih memerankan tokoh sesuai dengan karakternya, baik tokoh

antagonis maupun tokoh protagonis.

Bagaimana cara memerankan naskah drama?

Dengan memahami perwatakan setiap tokoh, Anda akan mampu

mengekspresikan diri secara total. Artinya, karakter tokoh yang Anda bawakan

benar-benar sesuai dengan perwatakan tokoh tersebut.

Bacalah drama ”Ayahku Pulang” dengan saksama!

Ayahku Pulang

Para Pelaku:

Gunarto

Tinah (ibu)

Maimun

Mintarsih

Saleh (ayah)

Suasana ruangan :

Ruang rumah yang sederhana. Di belakang kiri tempat

pintu beranda . . . Senja, di luar sudah gelap.

Di panggung kanan sebuah meja kecil (

meja bambu

) yang

sudah tua dengan dua buah kursi dan satu meja.

72

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

Ibu sedang berada di jendela, melihat ke luar dengan jahitan

di tangannya. Dari jauh terdengar bunyi tabuh bersahut-

sahutan. Gunarto masuk dari kiri dan berhenti . . . .

. . . .

GUNARTO

: (

pergi ke meja makan

) Mintarsih ke mana, Bu?

IBU

: Mintarsih keluar tadi mengantarkan barang jahitan.

GUNARTO

: (

heran

) Masih saja terima barang jahitan itu, Bu? Bukankah

Mintarsih tak perlu lagi bekerja membanting tulang

sekarang.

IBU

: Biarlah, Narto, nanti kalau ia sudah bersuami, kepandaian-

nya itu tak kan sia-sia.

GUNARTO

: (

memandang ibunya dengan kasih

) Sebenarnya ibu hendak

mengatakan penghasilan kita belum cukup untuk makan

sekeluarga. (

diam sebentar

) Tapi bagaimana dengan lamaran

orang itu, Bu?

IBU

: Mintarsih nampaknya belum mau bersuami, tetapi orang

itu mendesak juga.

GUNARTO

: Tapi apa salahnya, Bu? Uangnya kan banyak?

IBU

: Ah, uang banyak, Narto . . . .

GUNARTO

: Maaf, Bu. Bukan maksudku untuk menjual adikku sendiri.

Aku sudah bosan terlalu mata duitan dalam hidup yang

serba penuh derita ini.

IBU

: (

terkenang

) Ayahmu orang ber-uang, punya tanah dan

kekayaan, waktu kami baru kawin. Tetapi kemudian

bagaikan pohon ditiup angin daunnya pada berguguran.

Aku tak mau terkena dua kali, aku tak mau. Mintarsih harus

bersuamikan orang berbudi tinggi mesti . . . .

GUNARTO

: (

mencoba tertawa

) Tapi kalau kedua-duanya sekaligus, ada

harta dan ada hati?

IBU

: Di mana akan dicari, Narto? Mintarsih memang gadis yang

cantik, tapi pada saat ini kita tak ada uang di rumah . . .

sedikit hari lagi uang simpanan terakhir pun habis.

GUNARTO

: (

terpekur, kemudian geram

) Semuanya ini adalah karena ayah.

Mintarsih mesti pula menderita. Sedari mula kecil ia sudah

merasa pahit getir penghidupan. Tetapi kita mesti dapat

mengatasi segala kesukaran ini, Bu, mesti . . . . Min mesti

dapat senang sedikit. Itu kewajibanku, aku mesti lebih keras

berusaha. Ah, jika aku ada uang barang dua ratus lima

puluh ribu rupiah saja . . . .

IBU

: Buat perkawinan Mintarsih, dua ratus lima puluh ribu

rupiah saja sudah cukup, Narto . . . , sesudah itu datang

giliranmu.

GUNARTO

: Aku kawin, Bu? Belum masanya aku memikirkan kesenang-

an bagiku sendiri, sebelum saudaraku sendiri semuanya

senang, dan Ibu sendiri dapat merasakan bahagia yang

sebenarnya dari jerih payahku.

IBU

: Aku merasa bahagia kalau anak-anakku bahagia, karena

nasibku bersuami tidak baik benar. Bahagia akan turun

kepada anak-anakku (

diam, dari jauh terdengar suara beduk

).

Malam lebaran dia pergi waktu itu. Aku tak tahu apa yang

mesti kuperbuat, apa yang mesti kukerjakan . . . .

73

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

GUNARTO

: (

mengalihkan pembicaraan

) Maimun lambat benar pulang hari

ini, Bu?

IBU

: Barangkali masih banyak yang harus dibereskan, katanya

bulan depan ia naik gaji.

GUNARTO

: (

girang

) Betul itu, Bu? Maimun memang pintar, otaknya

encer, tapi uang kita tidak ada, tak dapat mengongkosi

sekolahnya lagi lebih lanjut. Sayang dia terpaksa bekerja di

kantor saja. Tapi, jika ia bekerja keras dan dia cukup

kemauan, tentu ia akan menjadi orang yang berharga bagi

masyarakat.

. . . .

MAIMUN MASUK . . . .

MAIMUN

: Lama menunggu aku?

GUNARTO

: Ah, aku juga baru kembali.

IBU

: Agak terlambat hari ini, Mun?

MAIMUN

: Kerja lembur, Bu. Tapi biarlah, buat perkawinan Mintarsih.

Mana dia, Bu?

IBU

: Mengantarkan barang jahitan. Tapi makanan sudah sedia.

Makanlah dulu, mandinya nanti saja.

MAIMUN

: (

duduk di meja makan

) Mas Narto, ada kabar aneh. Tadi pagi

aku berjumpa Pak Tirto. Katanya dia bertemu dengan

seorang tua. Katanya agak serupa dengan ayah.

GUNARTO

: (

tidak peduli, mulai makan

) . . . . Begitu . . . . ?

MAIMUN

: Waktu Pak Tirto belanja di pasar gudek, ia tiba-tiba ber-

hadapan dengan seorang tua, kira-kira berumur enam

puluh tahun. Ia agak kaget juga karena orang tua itu seperti

sudah dikenalnya. Katanya agak serupa dengan Raden

Saleh. Tapi orang tua itu menyingkir di tengah-tengah orang

ramai.

IBU

: (

teringat

) Pak Tirto kawan ayahmu waktu kecil. Mereka

sama-sama sekolah dahulu. Mereka sudah lama tak

bertemu, sudah 20 tahun. Boleh jadi ia salah lihat.

MAIMUN

: Pak Tirto mengaku juga, boleh jadi ia salah lihat. Katanya

20 tahun, memang masa yang lama dalam kehidupan

manusia. Tetapi katanya pula ia kenal benar pada ayah, jadi

. . . .

GUNARTO

: Mana bisa ia ada di sini.

IBU

: (

diam sejurus

) Memang, aku kira ia sudah meninggal. Atau

ke luar negeri. Sudah dua puluh tahun ia pergi. Pada malam

lebaran seperti ini.

MAIMUN

: Ada orang mengatakan, ayah ada di Singapura.

IBU

: Tapi itu sudah 10 tahun yang lalu. Waktu itu kata orang

dia punya toko besar di sana. Kata orang yang melihatnya,

hidupnya mentereng benar.

GUNARTO

: Dan anak-anaknya makan lumpur. (

sinis

)

IBU

: (

terus saja seperti tidak mendengar

) Tapi kemudian tak ada

kabar sama sekali tentang ayahmu itu. Apa lagi sesudah

perang. Sekarang di mana kita akan dapat bertanya.

74

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

MAIMUN

: Bagaimana rupa ayah yang sebenarnya, Bu?

IBU

: Waktu ia masih muda, tidak begitu suka belajar, tidak

seperti kau, Maimun. Dia lebih suka berfoya-foya dan

ayahmu disegani orang. Ia pandai berdagang. Itulah . . . .

GUNARTO

: (

tak sabar

) Bu, marilah makan.

IBU

: Oh, ya, aku hampir lupa (

meletakkan sendok, keluar melalui

pintu sebelah belakang

).

MAIMUN

: Kau masih ingat rupa ayah, Mas?

. . . .

MINTARSIH MASUK. IA GADIS YANG PERIANG

NAMPAKNYA.

MINTARSIH

: Wah, kalian sudah makan rupanya?

IBU

: Tadi kami tunggu, tapi engkau lama benar, Min. (

Mintarsih

terus ke jendela melihat keluar

) Makanlah. Apa yang kau lihat

di situ?

MINTARSIH

: Waktu aku pulang tadi . . . (

melihat pada Gunarto yang terus

makan

) Mas Narto, dengarlah dulu!

GUNARTO

: (

biasa saja

) Aku mendengar.

MINTARSIH

: Ada orang tua di pojok jalan ini, dari jembatan sana melihat-

lihat keadaan rumah kita, . . . seperti kera nampaknya (

semua

diam

). Kenapa diam?

MAIMUN

: (

cepat mau berdiri

) Orang tua macam apa, Min? (

meninjau

lewat jendela

)

MINTARSIH

: Hari agak gelap, tak begitu jelas bagiku. Tapi orangnya

tinggi, Mas.

GUNARTO

: (

agak menoleh

) Siapa Maimun?

MAIMUN

: Tidak ada orang yang kelihatan (

kembali ke tempatnya

).

IBU

: (

meletakkan sendok, terkenang

) Malam lebaran seperti ini,

waktu dia pergi itu. Mungkinkah . . . ?

SALEH

: Assalamu’alaik

um . . . . Assalamu’alaikum . . . . Apakah di

sini rumah nyonya Saleh?

IBU

: (

kaget, bangkit dari kursi

) Astaghfirullah. Ayahmu pulang,

ayahmu pulang (

cepat ia ke beranda depan, sementara itu Saleh

masuk, seorang tua kira-kira berumur 60 tahun

).

SALEH

: (

tersenyum lemah

) Ya, aku berubah, Tinah. Dua puluh tahun

perceraian mengubah muka. Tapi kulihat engkau ada sehat-

sehat saja.

Gembira aku. Anak-anak bagaimana? Tentunya sudah

besar-besar sekarang. (

masih di beranda depan

)

IBU

: Ya, mereka sudah besar-besar sekarang. Sudah lebih besar

dari ayahnya. Marilah masuk, tengoklah mereka.

SALEH

: (

ragu-ragu

) Boleh..., bolehkah aku masuk, Tinah?

IBU

: Tentu saja boleh. (

mereka masuk, memegang lengannya

).

Ayahmu pulang . . . . Ayahmu pulang . . . .

MAIMUN

: (

gembira

) Ayah . . . . (

mendekati ayahnya dan mencium

tangannya

) Aku Maimun, Ayah.

SALEH

: Maimun?

Ya, Maimun, sudah besar engkau sekarang. Dulu

waktu aku pergi kau masih kecil sekali, kakimu masih

lemah, belum dapat berdiri . . . , dan nona ini . . . ?

75

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

MINTARSIH

: Aku Mintarsih, Ayah? (

mencium tangan ayahnya

)

SALEH

: Ya . . . , Mintarsih aku mendengar dari jauh, aku mendengar

dari jauh, aku mendapat seorang anak lagi, seorang putri.

Engkau cantik Mintarsih. Ah, aku girang sekali. Tak tahu

apa yang mesti kukatakan . . . .

MAIMUN

: Silakan duduk, Ayah!

IBU

: Yah, aku sendiri tak tahu dari mana aku akan mulai bicara

. . . . Anak-anak semuanya sudah besar seperti ini. Aku kira

bagiku bahagia yang paling besar.

SALEH

: (

tersenyum pahit

) Yah, anak-anak rupanya bisa juga besar

meskipun tak punya bapak.

IBU

: Ya, mereka semuanya sudah menjadi pandai sekarang.

Gunarto bekerja di perusahaan dan Maimun tidak pernah

tinggal kelas selama ia sekolah; tiap kali tentu jadi juara di

dalam ujian. Sekarang semuanya mempunyai penghasilan

tiap bulan. Dan Mintarsih bantu-bantu menjahit sementara

menunggu.

MINTARSIH

: Ah, Ibu.

IBU

: Dan bagaimana engkau selama ini?

SALEH

: Sepuluh t

ahun yang lalu aku seorang besar di Singapura.

Aku kepala perusahaan dengan pegawai berpuluh-puluh.

Tapi malang, tokoku terbakar habis, dan seolah-olah nasib

belum puas menyeret aku ke dalam kesengsaraan. Andil-

andil yang kuberi merosot semua sehabis perang. Sesudah

itu segala yang kukerjakan tidak ada yang baik lagi, tak

hendak sempurna . . . sementara itu aku sudah mulai tua.

Tempat tinggalku, keluargaku anak istriku, tergambar di

depan jiwaku. Rasanya tak tahan lagi aku hidup, karena

itu . . . . Harap kasihan akan kasihmu . . . (

diam sejurus melihat

kepada Gunarto

)

Gunarto, maukah kau memberi aku air segelas? Kering

rasanya tenggorokanku. Engkau tak begitu berubah

rupanya, Narto, hanya engkaulah yang tidak. (

diam lagi

)

IBU

: Narto. Ayahmu yang bicara, mestinya engkau gembira . . . .

Sudah semestinya bapak berjumpa kembali dengan

anaknya. Setelah sekian lama berpisah.

SALEH

: Kalau Nart

o tak mau, engkaulah Maimun, berilah ayah air

segelas.

MAIMUN

: Baik, ayah. (

mengambil air

)

GUNARTO

: (

pelan tapi pahit

) Kami tidak punya ayah lagi. Kapan kami

punya ayah?

IBU

: Narto! Apa katamu?

GUNARTO

: Kami tidak punya ayah lagi, kataku. Jika kami berayah apa

perlunya kami membantu membanting tulang menjadi

budak orang selama ini.

. . . .

Sumber:

Dasar-Dasar Teori Sastra

, S. Suharianto, Widyaduta

76

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

Lakukan secara berkelompok!

1.

Guru Anda akan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.

2.

Bergabunglah dengan kelompok Anda!

3.

Berbagilah peran yang ada dalam kutipan naskah drama ”Ayahku Pulang”!

Anda dan teman-teman boleh memilih tokoh yang disukai.

4.

Berlatihlah menghayati karakter tokoh yang Anda perankan bersama teman-

teman Anda !

5.

Berlatihlah bermain drama bersama kelompok Anda. Jangan lupa gunakan

gerak-gerik dan mimik yang sesuai dengan karakter tokoh!

6.

Bermainlah drama di depan kelas. Guru Anda akan menilai penampilan

kelompok Anda.

Hal-hal yang akan dinilai guru sebagai berikut.

a.

Penghayatan karakter tokoh

b.

Kesesuaian mimik dan gerak-gerik saat menampilkan tokoh antagonis,

protagonis, dan tritagonis

c.

Lafal

d. Intonasi

e.

Kejelasan dialog yang diucapkan

7.

Kelompok yang tidak mendapat giliran memerankan drama, menyimak

penampilan kelompok lain dengan saksama.

8.

Setelah semua kelompok memerankan drama, diskusikan penampilan

kelompok-kelompak yang telah memerankan drama! Diskusikan mengenai

pengekspresian perilaku dan dialog yang dilakukan teman Anda.

Diskusikan hal-hal berikut.

a.

Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan dialog dalam drama.

b. Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan karakter tokoh yang

diperankan, baik tokoh antagonis, protagonis, maupun tokoh tritagonis.

Begitu pentingnya anak bagi keluarga membuat pemerintah mencanangkan

hari Anak Nasional. Informasi tentang hari Anak Nasional dapat Anda temukan

dalam berita. Apa yang menarik perhatian Anda ketika menyimak berita?

Beritanya ataukah pembaca beritanya? Bagaimana cara membacakan berita

dengan baik? Diskusikan dengan teman sebangku Anda!

A.

Anda telah mengetahui cara membaca berita dengan baik. Sekarang lakukan kegiatan

berikut!

1.

Bacalah berita “Menteri Meutia Buka Peringatan Hari Anak di Solo”!

2.

Berilah tanda-tanda pembacaan berita pada berita ”Menteri Meutia Buka

Peringatan Hari Anak di Solo”!

Membaca Berita

Anda akan membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca

yang baik.

77

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

TEMPO

Interaktif

,

Solo

:Menteri Negara Pember-

dayaan Perempuan (Menneg PP) Meutia Hatta,

Kamis pagi membuka peringatan Hari Anak Nasional

(HAN) tahun 2007 di Kota Solo.

Menteri akan melakukan pencanangan Forum

Anak Solo dan mengunjungi sejumlah fasilitas untuk

anak di Kota Solo seperti Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) serta menggelar rapat koordinasi Kota Layak

Anak.

Kota Solo menjadi salah satu dari lima kota yang

ditunjuk sebagai proyek percontohan Kota Layak

Anak karena perhatian pemerintah dan masyarakat

kota tersebut kepada anak-anak. Sejumlah fasilitas

dan tempat bermain disediakan oleh pemerintah

tersebut.

3.

Berlatihlah membacakan ”Menteri Meutia Buka Peringatan Hari Anak

di Solo” sesuai dengan tanda-tanda yang Anda berikan!

Menteri Meutia Buka Peringatan Hari Anak di Solo

Untuk merealisasikan program Solo Kota Layak

Anak, pemerintah kota Solo mempersiapkan

pembangunan Taman Anak Solo Cerdas di lima

kelurahan sebagai sarana bermain dengan

dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran seperti

perangkat komputer, perpustakaan, tempat belajar

membuat kerajinan yang seluruhnya disediakan

secara cuma-cuma.

Menurut Purnomo, Kota Solo juga memiliki

program penanganan bagi anak jalanan yang

jumlahnya mencapai ribuan orang. Penanganan

anak jalanan dan anak telantar dilakukan dengan

memberi keahlian dan bisa menciptakan pekerjaan

sendiri. Pemerintah menyediakan pelatihan dan

modal usaha senilai Rp500.000 dalam bentuk per-

alatan untuk mendorong anak-anak jalanan dan

telantar tersebut mandiri.

Sumber: www.tempointeraktif.com

B.

Bacalah berita ”Peringatan Hari Anak di Solo”! Setelah Anda membaca berita,

teman-teman Anda akan memberi komentar terhadap cara Anda membaca

.

Teman-teman Anda akan memberikan komentar tentang:

1.

lafal atau ucapan Anda;

2.

lagu kalimat atau intonasi yang Anda gunakan;

3.

ketepatan jeda yang Anda gunakan;

4.

sikap Anda saat membaca;

5.

pandangan mata; dan

6.

ekspresi wajah.

C.

Berilah penilaian kepada teman Anda saat membacakan berita!

Berikan penilaian dengan ketentuan sebagai berikut.

1.

Berikan nilai 5 untuk baik.

2.

Berikan nilai 3 untuk cukup.

3.

Berikan nilai 1 untuk kurang.

78

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

Perhatikan contoh surat kuasa berikut ini!

Surat Kuasa

Surat kuasa merupakan surat resmi. Surat kuasa

dibuat untuk menyata-

kan pengalihan atau pelimpahan kepada seseorang untuk bertindak atas

nama pemberi hak kuasa tersebut.

Bagian-bagian surat kuasa sebagai berikut.

1.

Kepala surat (kop surat)

2.

Perihal atau hal surat

Lembaga Pendidikan Anak dan Taman Bermain

NIRMALA BUNDA

Jalan Jendral Sudirman 50, Banjarmasin

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

nama

:

Ardian Kusdiati,

jabatan :

Pemilik Yayasan Nirmala Bunda,

alamat

:

Jalan Jendral Sudirman 50, Banjarmasin,

Memberikan kuasa penuh kepada:

nama

:

Dian Asriati,

jabatan :

Ketua Yayasan Nirmala Bunda,

alamat

:

Jalan Jendral Sudirman 50, Banjarmasin,

untuk mengatur dan melakukan kebijakan di Lembaga Pendidikan

Anak dan Taman Bermain Nirmala Bunda. Semua yang ditetapkan oleh

Dian Asriati sama artinya dengan ketetapan yang saya buat. Semua guru

dan karyawan diharap dapat memenuhi ketetapan yang dibuat oleh Dian

Asriati. Surat kuasa ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2008.

Surat kuasa ini saya buat dengan maksud agar semua pihak yang

berkepentingan menjadi maklum adanya.

Banjarmasin, 30 Agustus 2007

Yang diberi kuasa,

Yang memberi kuasa,

Dian Asriati

Ardian Kusdiati

Menulis Surat Kuasa

Anda akan menulis surat kuasa.

79

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

3.

Tanggal pembuatan surat (bisa di atas dan bisa di bawah)

4.

Nama dan alamat tujuan surat

5.

Isi surat

6.

Tanda tangan dan nama pembuat surat

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat kuasa

sebagai berikut.

1.

Ditulis di atas kertas segel atau kertas bermeterai yang cukup.

2.

Baik pemberi kuasa maupun yang mendapat pelimpahan kuasa berada

dalam kondisi jiwa maupun tubuh yang sehat dan tidak berada dalam

satu tekanan atau paksaan pada salah satu dan atau di antara mereka.

3.

Isi surat kuasa harus menjelaskan secara tegas perihal kedua belah

pihak, baik yang memberi kuasa maupun yang mendapat pelimpahan

kuasa, seperti:

a.

nama,

b. usia,

d. alamat,

e.

tanda tangan, dan

c.

pekerjaan.

4.

Surat kuasa harus ditegaskan perihal:

a.

hal atau masalah yang dikuasakan,

b.

tanggal pembuatan, dan

c. masa berlaku surat kuasa.

A.

Perhatikan kembali surat kuasa di depan. Catatlah bagian-bagian surat yang terdapat

dalam surat kuasa di depan!

B.

Buatlah dua surat kuasa dengan ketentuan sebagai berikut!

1.

Andaikan Anda pemilik sebuah yayasan dan teman sebangku Anda

sebagai ketua yayasan. Anda akan memberi kuasa kepada ketua yayasan

untuk mengambilkan uang di Bank Buana Asia. Uang yang akan diambil

senilai Rp25.000.000,00. Buatlah surat kuasa yang akan Anda berikan

kepada ketua yayasan!

2.

Anda pemilik sebuah taman bermain dan teman sebangku Anda sebagai

kepala taman bermain. Anda akan memberi kuasa untuk menggantikan

tugas Anda dalam waktu satu tahun.

Lakukan bersama empat orang teman Anda!

1.

Tukarkan kedua surat kuasa yang telah Anda tulis dengan surat kuasa

yang ditulis teman Anda!

2.

Suntinglah kedua surat kuasa teman Anda. Hal-hal yang harus

disunting:

a.

ketepatan bahasa yang digunakan,

b.

kesesuaian isi dengan ketentuan.

3.

Perbaikilah surat kuasa Anda sesuai dengan suntingan teman Anda!

80

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

Informasi mengenai cara mendidik anak dapat Anda peroleh dari berbagai

sumber. Televisi, radio, diskusi, seminar,

talkshow

, ataupun wawancara.

Pernahkah Anda melakukan atau menyimak wawancara? Dari hasil wawancara

tersebut, Anda akan memperoleh informasi. Misalnya informasi tentang cara

mendidik anak. Informasi tersebut dapat Anda rangkum. Caranya cukup mudah,

Anda harus mendengarkan wawancara secara utuh. Sambil mendengarkan,

catatlah pokok-pokok isi wawancara tersebut. Pokok-pokok isi wawancara dapat

Anda rangkum menjadi beberapa kalimat.

Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Musuh utama para orang tua

adalah siaran televisi. Banyak anak yang terpengaruh oleh siaran televisi,

khususnya sinetron. Berbagai sinetron yang berbau mistik, kekerasan, dan

kekejaman banyak ditayangkan. Sinetron hampir sama dengan drama. Keduanya

memerlukan dialog yang disertai mimik, ekspresi sesuai tokoh yang diperankan.

Pernahkah Anda bermimpi menjadi artis sinetron atau pemain drama? Beberapa

hal yang harus diperhatikan ketika Anda memainkan sebuah peran sebagai

berikut.

1.

Membaca dan menghafal naskah.

2.

Mengamati orang-orang yang memiliki watak yang mirip dengan tokoh

yang akan Anda perankan.

3.

Berlatih memerankan tokoh sesuai dengan karakter. Anda harus mengguna-

kan lafal, intonasi, dan volume suara yang jelas dalam memerankan tokoh

dalam sebuah naskah drama.

Selain mendengarkan wawancara, informasi mengenai cara mendidik anak

dapat Anda peroleh dengan membaca berita. Baik berita dari media cetak

maupun elektronik. Apakah Anda pernah memerhatikan pembaca berita di radio

atau televisi? Bagaimana suara pembaca berita itu? Pembaca berita tidak sekadar

membacakan berita saja, melainkan menyampaikan informasi secara tepat.

Dalam menyampaikan informasi, pembaca berita harus memerhatikan intonasi,

lafal, dan sikap membaca yang baik. Sikap, pandangan mata, dan ekspresi sangat

penting diperhatikan oleh seorang pembaca berita.

Hidup hemat dan rajin menabung merupakan cara mendidik anak agar

tidak boros. Menabung yang aman adalah menabung di bank. Jika saudara Anda

tidak bisa mengambil uang di bank karena ada kepentingan, Anda diberi kuasa

untuk mengambil uang tersebut. Kuasa saudara Anda tersebut dapat ditulis

dalam surat kuasa. Apakah Anda mengetahui bagian-bagian surat kuasa?

Bagian-bagian surat kuasa meliputi kepala surat, hal surat, tanggal pembuatan

surat, nama dan tujuan surat, isi surat, tanda tangan dan nama pembuat surat.

Rangkuman

Refleksi

Anda telah mempelajari beberapa kompetensi. Sudahkah Anda memahami

dan melakukannya? Anda dapat mengeceknya melalui kegiatan-kegiatan berikut.

1.

Ajukan beberapa pertanyaan kepada teman Anda tentang pendidikan.

Kemudian, sampaikan isi wawancara itu kepada teman Anda lainnya. Jika

teman Anda paham, Anda telah melakukan wawancara dengan benar.

81

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Lembaga Pendidikan Anak dan Taman Bermain

NIRMALA BUNDA

Jalan Jendral Sudirman 50, Banjarmasin

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

nama

:

Ardian Kusdiati,

jabatan :

Pemilik Yayasan Nirmala Bunda,

alamat

:

Jalan Jend. Sudirman 50, Banjarmasin,

Memberikan kuasa penuh kepada:

nama

:

Annisa Lidya Wardhani,

jabatan :

Kepala Bagian Keuangan Lembaga Pendidikan Anak dan

Taman Bermain Nirmala Bunda,

alamat

:

Jalan Jend. Sudirman 50, Banjarmasin.

Yang diberi kuasa diharap bertindak atas nama yayasan untuk menjual

sebidang tanah seluas 600 m

2

(enam ratus meter persegi) yang terletak

di Jalan Permadani Banjarmasin 7 seharga Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Yang diberi kuasa agar menerima hasil penjualan tanah tersebut, turut

membantu dalam pembuatan sertifikat atas nama pembeli, dan mengatur

semua yang berhubungan dengan penjualan tanah tersebut.

Banjarmasin, 7 Maret 2008

Yang diberi kuasa

Yang memberi kuasa

Annisa Lidya Wardhani

Ardian Kusdiati

Kerjakan kegiatan berikut!

1.

Tunjukkanlah bagian-bagian dari surat kuasa berikut ini!

Evaluasi Pelajaran VI

2.

Ber-

acting

-lah di depan teman Anda. Anda dapat berpura-pura sedih,

senang, marah, atau kecewa. Jika

acting

Anda mendapat tanggapan positif,

berarti Anda sudah mampu memerankan drama.

3.

Pilihlah salah satu berita di koran. Kemudian, bacakan berita itu di depan

teman Anda. Setelah selesai, bertanyalah kepada teman Anda tentang isi

berita tersebut. Jika teman Anda menjawab dengan benar, berarti Anda

sudah mampu membaca berita.

4.

Tulislah surat kuasa sederhana yang dapat dilaksanakan teman Anda.

Berikan kepada seorang teman Anda. Jika teman Anda benar melakukan

apa yang tertulis dalam surat kuasa itu, berarti Anda mampu membuat

dengan benar surat kuasa.

82

Pelajaran VI Pendidikan Sejak Dini

2.

Buatlah surat kuasa yang ditujukan kepada teman Anda untuk menagih

utang kepada toko Kusuma Jaya sebesar Rp5.000.000,00!

3.

Perhatikan kutipan wawancara dengan Seto Mulyadi berikut!

. . . .

Sebenarnya apa saja jeritan hati anak-anak sekolah yang sampai saat ini

Kak Seto dengar?

Lho

, anak-anak itu sebenarnya senang belajar,

kok

. Coba lihat dari kecil.

Senang belajar, kan? Tapi manakala belajar menjadi sesuatu yang sifatnya

kaku, paksaan, kewajiban, tekanan, maka anak-anak menjadi robot. Itu

menjadi tidak menyenangkan lagi. Akhirnya, anak tidak senang belajar.

Anak jadi phobia terhadap pelajaran dan sekolah. Hari ini bilang sakit perut,

kepala, gigi, ada saja alasan untuk tidak sekolah.

Dunia anak = dunia belajar atau dunia bermain?

Dunia bermain, tetap itu. Sambil bermain itu dia belajar sangat efektif. Coba

lihat anak-anak kecil di Jepang. Mengapa tiba-tiba pintar bahasa Jepang. Di

Yogya, kecil-kecil pintar bahasa Jawa. Karena belajar bahasanya sambil

bermain, kan? Tidak duduk di bangku sekolah ini

ibu pergi ke pasar

, ini subjek,

ini predikat. Tidak begitu, kan?

Salahkah pola pikir orang tua yang menganggap anak-anak seperti orang

dewasa dengan bermacam-macam les?

Salah sekali, itu bukan belajar. Itu bekerja. Anak kecil sejak kecil sudah diajari

untuk bekerja. Bekerja untuk apa? Untuk gengsi orang tua. Sebenarnya,

mereka senang belajar. Coba sekolahnya di alam, seperti sekolah alam di

Bandung. ”Besok anak-anak pakai baju yang paling jelek. Kenapa Bu Guru!

Besok kita main lumpur. Wah, mereka senang bermain-main. Tapi tahu-

tahu dia belajar fisika, kimia, agama”.

Ini lumpur ciptaan siapa, ciptaan Allah tanpa disadari, karena mereka

bermain. Sesuatu yang diberikan secara terpadu membuat mereka

termotivasi. Motivasi dari dalam bahwa belajar itu menyenangkan.

Bagaimana dengan posisi orang tua?

Orang tua hendaknya menyadari bahwa anak-anak tidak dapat dipaksa.

Anak-anak bukan robot. Ciptakanlah suasana bermain saja. Kita lihat

berbagai macam pelatihan, ESQ, Ari Ginanjar. Saudara-saudara kita siap

menjadi anak-anak, kita bermain. Anthony Robin, pelatihan yang begitu

besar. Pelatihan kreativitas di Buffalo, ayo kita bermain.

Lho

, mereka yang

gede-gede aja

disuruh bermain, lha ini anak yang kecil-kecil disuruh belajar

keras seperti profesor. Ini terbalik.

Dikutip dari: http://dimasnugraha.multiply.com

. . . .

a.

Catatlah pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut?

b.

Buatlah rangkuman berdasarkan pokok-pokok pembicaraan yang telah

Anda catat!

83

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Latihan Ulangan Semester

1.

Hadirin yang saya hormati,

Baru saja kita mendengar pengumuman

dewan juri tentang para pemenang dan

saya juga mengharapkan kepada peserta

yang belum memperoleh kemenangan

untuk terus berkarya.

. . . .

Isi sambutan pidato tersebut yaitu . . .

a.

Pengumuman dewan juri tentang

para pemenang lomba.

b. Ucapan selamat kepada para

pemenang lomba.

c.

Ucapan selamat kepada pemenang

dan harapan pada peserta yang

belum menang untuk terus berkarya.

d. Harapan kepada peserta yang belum

memperoleh kemenangan untuk

terus berkarya.

e.

Ucapan selamat dari dewan juri dan

harapan bagi para pemenang agar

tidak terlena dengan kemenangan

itu.

2.

Wartawan

: ”Kota

ini gagal meraih

medali emas dari cabang

tenis putra. Apa komentar

Anda?”

Narasumber : ”Seb

enarnya kami agak

kecewa. Namun, atlet kami

sudah bermain dengan

maksimal. Mereka juga

sudah berlatih keras.”

Inti pokok wawancara di atas

adalah . . . .

a. kegagalan atlet tenis putra

b. kekurangberuntungan atlet tenis

dalam meraih medali emas

c.

tidak terpenuhinya target atlet tenis

putra

d. komentar terhadap atlet tenis putra

atas kegagalannya mendapat medali

emas tenis

e.

kekecewaan atlet tenis karena gagal

meraih medali emas

3.

Berikut ini merupakan paragraf yang

berpola induktif . . .

a. Komputer dapat dijadikan alat

hiburan. Banyak komputer yang

dilengkapi oleh fasilitas gambar tiga

dimensi dan tata suara yang

memukau. Hal ini sejalan dengan

perkembangan internet. Oleh karena

itu, beberapa komputer kini

dirancang dengan mutu dan fungsi

yang semakin meningkat sesuai

dengan aplikasinya.

b.

Kondisi kebun binatang Satwa Jurug,

Solo, kian memprihatinkan. Koleksi

satwa di objek wisata tepian

Bengawan Solo itu banyak yang tidak

terawat. Kondisi binatang di sana

tampak kurus-kurus. Kemarin seekor

komodo bantuan presiden yang

tergolong hewan favorit pengunjung

mati.

c.

Mencari dasar baru yang kekal, aman

dan pasti, bukan perkara kecil. Satu

langkah ke depan dalam hal ini sulit

sekali. Sebaliknya, satu langkah ke

belakang tanpa kita sadari mudah

sekali terjadi. Oleh karena itu, sering

kita terjebak langkah mundur, seperti

yang sedang kita alami saat ini.

d. Tanaman perlu perawatan. Merawat

tanaman dapat dilakukan dengan

cara memberi pupuk, menyirami

setiap hari, dan menyiangi rumput

yang mengganggu pertumbuhannya.

Apabila hal ini dilakukan sungguh-

sungguh, tanaman akan tumbuh

subur dan menghasilkan buah yang

baik dan bermutu tinggi.

e.

Ekspedisi Pulau Moyo merupakan

ekspedisi

kelautan pertama yang

dilakukan orang-orang Indonesia.

Sebelumnya, tahun 1984, memang

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

84

Latihan Ulangan Semester

pernah digelar

ekspedisi

serupa

dengan nama Senellius II. Akan

tetapi,

ekspedisi

yang melibatkan

sekitar 450 orang ahli dan teknisi ini

dilaksanakan bersama ahli-ahli

kelautan dari Belanda.

4.

Ada dua macam sarana pendidikan, yaitu

pendidikan formal dan pendidikan

nonformal. Pendidikan formal memiliki

standar kurikulum yang sudah

ditentukan oleh pemerintah, seperti SD,

SMP, SMA/SMK, dan lain sebagainya.

Pendidikan nonformal yang lebih dikenal

dengan pendidikan luar sekolah seperti

kursus-kursus, biasanya menyusun

kurikulum sendiri yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan kebijakan

lembaga yang bersangkutan.

Paragraf di atas merupakan paragraf

yang berpola . . . .

a.

deduktif

d. deskripsi

b. induktif

e.

narasi

c.

campuran

5.

Buku ini sangat baik dibaca oleh politisi

maupun umat Islam. Karena buku ini

tidak semata-mata memaparkan konsep-

konsep politik Islam secara teoretis, tetapi

juga dijiwai oleh sebuah pengalaman

aktivitas dakwah politik penulis yang

sangat luas.

Bagian resensi di atas mengungkapkan

. . . .

a.

identitas buku

b.

latar belakang

c.

sinopsis buku

d. gaya pengarang

e.

nilai buku

6. Kalimat di bawah ini yang jelas

maksudnya adalah . . .

a.

PT Tambang Emas lima penghasil

terbesar devisa negara.

b. PT Tambang Emas termasuk lima

besar penghasil devisa negara.

c.

Istri Direktur Baru PT Tambang Emas

telah mengambil keputusan.

d. Anda dilarang tidak boleh merokok

di lokasi penambangan.

e.

Anda dilarang boleh merokok di

lokasi penambangan.

7.

Kalimat berikut yang termasuk kalimat

ambigu adalah . . .

a.

Anggota tim penerbang AURI sangat

terampil dalam beratraksi.

b. Teknologi kedirgantaraan ber-

kembang sangat pesat.

c.

Pameran kedirgantaraan telah

diselenggarakan di Halim Perdana

Kusuma.

d. Pesawat Fokker 16 baru mengadakan

manuver-manuver yang indah.

e.

Olahraga terjun payung merupakan

sarana cinta kedirgantaraan.

8.

Tujuan kami mengadakan kegiatan ini

adalah:

1) Memperkenalkan kebudayaan

daerah kepada siswa SMA.

2) Memacu siswa SMA untuk mencintai

kebudayaan daerah.

3) Membentuk kegiatan remaja yang

positif.

Bagian proposal di atas termasuk . . . .

a.

latar belakang

b.

dasar pemikiran

c.

tujuan

d. kepanitiaan

e.

anggaran

9.

Siswa-siswa SMA Kurnia I akan

melaksanakan kegiatan bakti sosial yang

berupa penggalangan dana untuk panti

asuhan. Proposal kegiatan tersebut telah

disusun untuk dibahas bersama sebelum

diajukan kepada kepala sekolah dan

pihak-pihak lain guna mendapatkan

persetujuan dan bantuan. Dalam proposal

tersebut memuat (a) latar belakang dan

dasar pemikiran, (b) jenis kegiatan, (c)

anggaran/pembiayaan, (d) waktu dan

tempat pelaksanakaan, dan (3) susunan

panitia.

Bagian yang belum tercantum dalam pro-

posal tersebut adalah . . .

a.

Nama panti asuhan yang akan diberi

bantuan.

b.

Maksud dan tujuan kegiatan.

c.

Nama siswa yang pertama-tama

mempunyai ide untuk menyelenggara-

kan bakti sosial.

d. Pembagian tugas setiap siswa dalam

penyelenggaraan bakti sosial.

e.

Bentuk kegiatan persiapan yang

telah d

ilakukan dalam rangka

penyelenggaraan bakti sosial.

85

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

10. Sebagai anak orang yang tidak mampu,

Arya selalu belajar dan bekerja. Setiap

hari Arya membantu ibunya mengantar-

kan roti buatan itu ke warung-warung.

Arya juga membawa roti buatan ibu

untuk dijual di sekolah.

Peribahasa yang sesuai dengan

pernyataan di atas . . .

a.

Laksana asam dengan garam.

b.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga

pulau terlampaui.

c.

Besar pasak daripada tiang.

d. Berat sama dipikul, ringan sama

dijinjing.

e.

Habis manis sepah dibuang.

11.

Cermatilah teks berikut!

Eksekutiv

muda sedang berbicara tentang

rancangan pembangunan pasar besar.

Pasar ini merupakan

central

perdagangan

dan diupayakan untuk mempercepat

pertumbuhan ekonomi rakyat. Akan

tetapi, muncul kekhawatiran dari para

pedagang bahwa pembangunan pasar

yang tidak ditopang dengan

management

yang baik, pasti akan membuat mereka

kehilangan lokasi berdagang yang selama

ini mereka tempati.

Penulisan kata serapan yang baku untuk

mengganti kata yang bercetak miring

yaitu . . . .

a.

executive, sentral, managemen

b.

eksekutif, sentral, manajemen

c.

executif, senral, manajemen

d. eksekutive, sentral, manajemen

e.

eksekutip, sentral, managemen

12.

Sistem transportasi massal seperti

kereta api sangat dibutuhkan keberadaan

di kota besar seperti Jakarta.

Pembangunan sistem ini sebenarnya

sudah direncanakan dengan dibangun-

nya sistem jaringan kereta api bawah

tanah. Tingkat yang berada di atasnya

dapat dimanfaatkan untuk jalan,

pertokoan, atau fasilitas lainnya.

Ide pokok artikel tersebut ialah . . .

a. Kereta api merupakan sarana

transportasi massal yang sangat

dibutuhkan di kota besar.

b.

Kereta api bawah tanah menghemat

pemanfaatan lahan.

c.

Kereta api bawah tanah menunjang

kota-kota besar

d. Kereta api bawah tanah menunjang

teknologi modern

e.

Kereta api bawah tanah merupakan

sistem transportasi yang paling cocok

di Indonesia

13.

Para tawanan perang yang selamat

banyak berkisah tentang keganasan

tentara Jepang di Cina, . . . rakyat Cina

selalu mengungkit masalah ini untuk

menghujat Jepang . . ., tim pengusut

internasional yang dipimpin Amerika

tidak menemukan bukti kuat karena

semua dokumen telah dibawa pulang ke

Jepang akhir tahun 50-an dan tidak satu

pun salinan tersimpan.

Konjungsi yang tepat untuk meng-

hubungkan kalimat-kalimat tersebut

yaitu . . . .

a.

sehingga, akan tetapi

b.

sehingga, karena

c.

oleh karena itu, maka

d. kemudian, sehingga

e.

bahkan, di samping itu

14. . . . .

Perusahaan kaus sport dengan memper-

gunakan tenaga kerja berpengalaman dan

mesin yang modern memberikan jaminan

mutu atas kaus keluaran pabrik kami.

Sebagai bahan pertimbangan, kami

lampirkan daftar harga berikut.

. . . .

Kalimat di atas merupakan bagian

surat . . . .

a.

klaim

d.

kuasa

b. penawaran

e.

kontrak

c.

permintaan

15. Ayah : Bu, semenjak ayah di-PHK

ekonomi keluarga kita semakin

terpuruk, ya.

Ibu

: Benar, Yah, apalagi sekarang

harga BBM melambung sangat

tinggi.

Ayah : Segala upaya sudah Ayah coba,

Bu. Untuk mengatasi kebutuhan

keluarga kita, tetap belum

mencukupi.

86

Latihan Ulangan Semester

Ibu

: Usaha Ayah sudah cukup

maksimal menurut pendapat Ibu,

tetapi ada keperluan yang harus

kita atasi sesegera mungkin yaitu

bayaran sekolah anak-anak.

Ayah : Itulah, Bu, hidup kita seperti gali

lubang tutup lubang karena

utang harus segera kita lunasi.

Ibu

: Terpaksa kita pinjam uang lagi

untuk menutup utang lama.

Konflik yang terdapat dalam kutipan

drama di atas . . .

a.

Hidup yang seperti gali lubang tutup

lubang.

b.

Usaha Ayah yang kurang maksimal.

c.

Keadaan ekonomi yang semakin

terpuruk.

d. Hidup yang tergantung dari utang.

e.

Hidup yang selalu berutang.

16. Asdiarti : Kenapa?

Yanti

: Sangat ruwet!

Asdiarti : Kau dipaksa k

awin oleh

orang tuamu?

Yanti

: Antara

lain itu. Tapi banyak

lagi soalnya.

Asdiarti : Apa?

Yanti

: Ah, sud

ahlah. Sebaiknya kau

tak usah memaksaku me-

ngatakannya. Sulit. Terlalu

sulit.

Asdiarti : Yah, aku t

ahu kau kerasan di

rumah.

Yanti

: (

memandang

)

Asdiarti : Memang cu

ma persoalanku

tidak seberat persoalanmu.

Peristiwa yang digambarkan dalam

kutipan drama di atas adalah . . .

a.

Masalah Yanti yang sangat ruwet.

b.

Yanti yang sedang pergi dari rumah.

c.

Yanti yang sedang menghadapi

masalah yang sulit.

d. Asdiarti memaksa untuk tidak

tinggal di rumah.

e.

Asdiarti sedang menceritakan

persoalannya kepada Yanti.

17. Daftar Buku

1)

Kamus Kecil Kesusastraan Indonesia

,

pengarang Sofyan Zakarya dan Suari

Bandung, Tahun 1981.

2)

Laut Biru-Langit Biru

, pengarang Ajib

Rosidi, penerbit Pustaka Jaya Jakarta,

tahun 1977.

3)

Tata Bahasa Indonesia untuk SLTA

,

pengarang Gorys Keraf, penerbit Nusa

Indah, Ende Flores, tahun 1980.

4)

Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia

,

pengarang J.S. Badudu, penerbit

Pustaka Prima, Bandung, tahun 1975

Daftar buku di atas jika disusun menjadi

daftar pustaka, urutan yang tepat adalah

. . . .

a.

1), 2), 3), dan 4)

b.

2), 3), 4), dan 1)

c.

3), 4), 2), dan 1)

d. 4), 3), 1), dan 2)

e.

4), 3), 2), dan 2)

18. Judul Buku

: Apresiasi Puisi

Pengarang

:

Herman J. Waluyo

Tahun Terbit

: 2002

Penerbit

: Gramedia Pustaka

Utama

Tempat Terbit : Jakarta

Penulisan daftar pustaka yang benar

untuk data buku di atas adalah . . .

a.

Herman J. Waluyo. 2002.

Apresiasi

Puisi

. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

b. Waluyo, Herman J. 2002.

Apresiasi

Puisi

. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

c.

Waluyo, Herman J. 2002.

Apresiasi

Puisi

. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

d. Waluyo, Herman J. 2002.

Apresiasi

Puisi

. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta.

e.

Waluyo, Herman J. 2002.

Apresiasi

Puisi

Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

19. Bersama dengan surat ini saya

memberi kuasa kepada Diana Kusuma

untuk mengambilkan sertifikat rumah

yang ada di tangan Anda. Surat kuasa

ini berlaku sampai dengan tanggal 28

November 2007.

Kutipan surat di atas merupakan bagian

surat . . . .

a.

penawaran

d.

kuasa

b. perjanjian

e.

kontrak

c.

permintaan

87

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

20. Kulihat ayah yang terus memandangiku.

Aku melihat wajah ayah yang sebenarnya

watak seorang guru mengaji. Ayah

memang benar-benar seorang guru ngaji.

Seorang guru agama! Dia tidak

terpengaruh oleh p

erubahan zaman.

Walaupun pekerjaannya t

elah dirampas

kemajuan zaman. Di mana kapas

digantikan karet busa untuk sebuah

kasur.

Unsur intrinsik yang tampak dalam

kutipan cerita di atas adalah . . . .

a.

latar

d.

tema

b. alur

e.

amanat

c.

penokohan

21. Selain sebagai seorang mahasiswa

kedokteran, Yusuf aktif juga sebagai anggota

Pengurus Besar Pemuda Baru. Dia banyak

memikirkan kesulitan mahasiswa dalam

melanjutkan studi karena kekurangan dana.

Yusuf mengaktifkan diri dalam D

ana Studi

Mahasiswa.

Watak Yusuf sesuai dengan kutipan . . . .

a.

inovatif

d.

pesimis

b. kreatif

e.

optimis

c.

aktif

22.

Semua orang Dukuh Paruk tahu Ki

Secamenggala moyang mereka, dahulu

menjadi musuh kehidupan masyarakat,

tetapi mereka memujanya. Kubur Ki

Secamenggala yang terletak di punggung

bukit kecil di tengah Dukuh Paruk

menjadi kiblat kehidupan batin mereka.

Gumpalan abu kemenyan pada nisan Ki

Secamenggala membuktikan pola tingkat

kebatinan orang Dukuh Paruk berpusat

di sana.

Ronggeng Dukuh Paruk

, A. Tohari

Unsur ekstrinsik yang dapat dilihat

dalam kutipan novel tersebut . . . .

a.

religi

d.

adat istiadat

b.

sosial budaya e.

ekonomi

c.

pendidikan

23.

Perlakuan Malin Kundang sangat

kasar terhadap ibu kandungnya. Dengan

perasaan sedih dan pilu perempuan tua itu

meninggalkan kapal.

Sepeninggal ibunya, Malin Kundang

segera bertolak meninggalkan pelabuhan

yang disinggahinya itu. Namun, tak lama

kemudian dengan tak disangka-sangka.

kapal yang dinaikinya diserang badai yang

menenggelamkan kapal tersebut dan

menewaskan Malin Kundang.

Pesan moral yang dikandung dalam

kutipan dongeng di atas adalah . . . .

a.

hormatilah orang tuamu

b.

janganlah melupakan orang tua

c.

jenguklah orang tuamu

d. janganlah bersikap kasar kepada

orang tua

e.

janganlah mengutuk orang

Bacalah penggalan hikayat berikut!

Maka anakanda Baginda yang dua orang

itu pun sampailah usia tujuh tahun dan

dititahkan pergi mengaji kepada Mualim

Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka

dititahkan pula mengaji kitab usul fikih, tafsir

sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa

lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata,

ilmu hikmat dan isyarat tipu peperangan.

Maka Baginda pun bimbanglah, tidak tahu

siapa yang patut dirajakan dalam negeri,

karena anaknya kedua orang itu sama-sama

gagah. Jikalau Baginda pun mencari muslihat:

ia menceritakan kepada kedua orang anaknya

bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang

pemuda yang berkata kepadanya: barang

siapa yang dapat mencari buluh perindu yang

dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja

di dalam negeri.

Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1

, Liaw

Yock Fang

24. Unsur ekstrinsik yang terlihat dalam

kutipan hikayat di atas adalah . . . .

a.

religi

d.

sosial

b.

budaya

e.

adat

c.

ekonomi

25. Watak Baginda sesuai dengan kutipan di

atas adalah . . .

a.

penyayang

b. pemimpi

c.

bimbang

d. jahat

e.

cerdik

88

Latihan Ulangan Semester

B.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1.

Setelah mendengar kata-kata baginda,

Syah Peri dan Indera Bangsawan pun

bermohon pergi mencari buluh perindu

itu. Mereka masuk hutan keluar hutan,

naik gunung turun gunung masuk rimba

keluar rimba, menuju ke arah matahari

hidup. Maka datang kepada suatu hari,

hujan pun turunlah dengan angin ribut,

taufan, kelam-kabut, gelap-gulita dan

tiada kelihatan barang suatu pun. Maka

Syah Peri dan Indera Bangsawan pun

bercerailah. Setelah teduh hujan ribut,

mereka pun pergi saling cari mencari.

Tersebut pula perkataan Syah Peri

yang sudah bercerai dengan saudaranya

Indera Bangsawan. Maka ia pun

menyerahkan dirinya kepada Allah

subhanahu wa taala dan berjalan dengan

sekuat-kuatnya. Beberapa lama di jalan,

sampailah ia kepada suatu taman, dan

bertemu sebuah mahligai. Ia naik ke atas

mahligai itu dan melihat sebuah gendang

tergantung. Gendang itu dibukanya dan

dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang

yang melarang memukul gendang itu.

Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya

gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun

keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna

Sari menerangkan bahwa negerinya telah

dikalahkan oleh garuda. Itulah sebabnya

ia ditaruh orang tuanya dalam gendang

itu dengan suatu

cembul

. Di dalam cembul

yang lain ialah perkakas dan dayang-

dayangnya. Dengan segera Syah Peri

mengeluarkan dayang-dayang itu.

Tatkala garuda itu datang, garuda itu

dibunuhnya. Maka Syah Peri pun

duduklah berkasih-kasihan dengan

Puteri Ratna Sari sebagai suami isteri

dihadap oleh segala dayang-dayang

dan inang pengasuhnya.

Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1

,

Liaw Yock Fang

Identifikasilah unsur intrinsik dan

ekstrinsik kutipan hikayat di atas!

2.

Buatlah sebuah surat perjanjian jual beli

mobil. Tentukan sendiri harga dan jenis

mobil yang akan ditulis dalam surat jual

beli!

3.

Susunlah Daftar Pustaka berdasarkan

judul-judul buku berikut!

Komposisi

, Gorys Keraf, Nusa Indah,

Ende-Flores, 1984.

Teori Pengkajian Fiksi

, Burhan

Nurgiyantoro, Gadjah Mada Uni-

versity Press, Yogyakarta, 2002.

Sintaksis

, M Ramlan, CV Karyono,

Yogyakarta, 2002.

Mengapa Disebut Bentuk Baku dan

Tidak Baku

, Dirgo Sabariyanto, Mitra

Gama Widya, Yogyakarta, 1999.

4.

Buatlah sebuah pendahuluan proposal

tentang betapa penting menjaga

kebudayaan daerah!

5.

Buatlah surat kuasa untuk mengambil-

kan uang di bank!